Sebanyak 28% orang yang direktur untuk militer berusia di bawah 18 tahun. Hampir
dua pertiga atau 39% orang yang direkrut militer Inggris memiliki
kemampuan membaca seperti usia 11 tahun atau di bawahnya, kata komite
parlemen.
Porsi yang mirip, yaitu sekitar 38%, hanya dapat mengerjakan soal matematika yang ditujukan untuk siswa di sekolah dasar tingkat akhir, demikian dikatakan komite seleksi pertahanan setempat. Laporan tersebut juga meningkatkan kekhawatiran bahwa 28% orang yang direkrut menjadi tentara berusia di bawah 18 tahun.
Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan bersenjata adalah salah satu dari penyedia layanan terbesar di Inggris, dengan 'tingkat kelulusan dan prestasi yang sangat baik'. Riset -yang memeriksa personel layanan pendidikan- menemukan bahwa Militer, Royal Air Force (RAF) dan Royal Navy memiliki alasan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris tentara muda dan siswa pelatihan yang memiliki kualifikasi rendah.
Disebutkan, kebutuhan minimum untuk masuk adalah 'level dua', yang hampir sama dengan standar yang diharapkan dari anak berusia tujuh atau delapan tahun dalam pelajaran literasi dan numerik. Riset menemukan bahwa orang yang masuk Royal Navy atau RAF pada 2012 memiliki kemampuan di bawah level dua. Namun 3,5% dari tentara yang direkrut memiliki kemampuan membaca di level ini, sementara 1,7% memiliki level dua dalam subjek matematika.
Lebih lanjut, 39% dari tentara yang direkrut memiliki kemampuan literasi berada di level atau di bawah level standar yang diharapkan dari anak berusia 11 tahun, dan 38% lainnya memiliki level ini di subjek numerik.
Laporan mengatakan, "Walau panitia mengakui bahwa beberapa tentara yang direkrut mungkin tidak memiliki nilai bagus di sisi akademik dan mungkin tidak ingin mengambil ujian akademis ke depannya, Kementerian Pertahanan harus mendorong lebih banyak orang yang direkrut untuk belajar bahasa Inggris dan matematika yang akan bermanfaat baik untuk kerja di masa depan."
Sumber: http://andumwarta.blogspot.com/2013/07/bbcindonesiacom-berita-kemampuan-bahasa.html#chitika_close_button
Porsi yang mirip, yaitu sekitar 38%, hanya dapat mengerjakan soal matematika yang ditujukan untuk siswa di sekolah dasar tingkat akhir, demikian dikatakan komite seleksi pertahanan setempat. Laporan tersebut juga meningkatkan kekhawatiran bahwa 28% orang yang direkrut menjadi tentara berusia di bawah 18 tahun.
Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan bersenjata adalah salah satu dari penyedia layanan terbesar di Inggris, dengan 'tingkat kelulusan dan prestasi yang sangat baik'. Riset -yang memeriksa personel layanan pendidikan- menemukan bahwa Militer, Royal Air Force (RAF) dan Royal Navy memiliki alasan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris tentara muda dan siswa pelatihan yang memiliki kualifikasi rendah.
Disebutkan, kebutuhan minimum untuk masuk adalah 'level dua', yang hampir sama dengan standar yang diharapkan dari anak berusia tujuh atau delapan tahun dalam pelajaran literasi dan numerik. Riset menemukan bahwa orang yang masuk Royal Navy atau RAF pada 2012 memiliki kemampuan di bawah level dua. Namun 3,5% dari tentara yang direkrut memiliki kemampuan membaca di level ini, sementara 1,7% memiliki level dua dalam subjek matematika.
Lebih lanjut, 39% dari tentara yang direkrut memiliki kemampuan literasi berada di level atau di bawah level standar yang diharapkan dari anak berusia 11 tahun, dan 38% lainnya memiliki level ini di subjek numerik.
Laporan mengatakan, "Walau panitia mengakui bahwa beberapa tentara yang direkrut mungkin tidak memiliki nilai bagus di sisi akademik dan mungkin tidak ingin mengambil ujian akademis ke depannya, Kementerian Pertahanan harus mendorong lebih banyak orang yang direkrut untuk belajar bahasa Inggris dan matematika yang akan bermanfaat baik untuk kerja di masa depan."
Sumber: http://andumwarta.blogspot.com/2013/07/bbcindonesiacom-berita-kemampuan-bahasa.html#chitika_close_button