Georg Cantor
(1845 –1918) adalah ahli matematika Jerman, penemu teori himpunan, penemu
konsep bilangan lewat terhingga (transfinit), doctor, guru besar dan pengarang.
Ia lahir di St Patersburg sekarang Leningrad Rusia, pada tangal 3 Maret 1845
dan meninggal di Halle, Jerman, pada tanggal 6 Januari 1918 pada umur 73 tahun
karena sakit jiwa, sebab teorinya ditentang para ahli matematika sezamannya.
Ayahnya saudagar kaya-raya dan beragama Protestan. Ibunya berasal dari keluarga
pemusik dan beragama Katolik. Sejak kecil ia bersekolah di SD Swasta. Ayahnya
menginginkan Cantor jadi insinyur.
Ketika Cantor
berumur 11 tahun, ayahnya meninggal. Dengan demikian ia dapat menentukan
cita-citanya sendiri meskipun bertentangan dengan keinginan ayahnya. Sesudah
tamat SD Cantor pindah ke Frankfurt, Jerman. Ia melanjutkan sekolahnya di
Darmstadt dan Wiesbaden, lalu kuliah sebentar di Universitas Zurich, Swiss.
Kemudian ia pindah ke Universitas Berlin. Disini ia belajar filsafat, fisika
dan matematika. Dosen-dosennya yang terkenal adalah Welerstrass, Kummer dan
Kronecker.
Pada umur 22 tahun
ia mendapat gelar doctor. Tesisnya berjudul "Dalam matematika,
bertanya lebih berharga dari memecahkan soal". Kemudian ia bekerja
di Universitas Halle sampai akhir hidupnya. Mula-mula ia hanya digaji
sebagai dosen tak tetap. Pada umur 27 tahun ia diangkat jadi guru besar
pembantu. Baru pada umur 34 tahun ia diangkat jadi guru besar tetap. Cantor
kawin pada umur 29 tahun di Interlaken, Swiss, dengan Valley Guttman. Meskipun
gajinya kecil, ia dapat membangun rumah untuk istri karena mendapat warisan
dari ayahnya.
Pada tahun 1873 pada
umur 28 tahun, Cantor mengumumkan teorinya.Selama 10 tahun ia
terus-menerus menyebarluaskan teorinya dalam tulisan- tulisannya. Teori
himpunan dan Konsep Bilangan Transfinit-nya menggemparkan dunia
matematika. Tapi penemuannya itu tidak menguntungkan Cantor. Ia mendapat
tantangan hebat dari ahli-ahli matematika pada waktu itu, terutama dari bekas
gurunya, ialah Kronecker. Ia merasa lebih berjasa. Ia merasa telah bekerja
keras. Ia merasa telah menemukan teori matematika yang besar. Ia mengharapkan
penghargaan. Ia menginginkan pengakuan. Tapi apa yang ia terima malah
dampratan, kecaman pedas, dan penghinaan. Ia sama sekali tidak menduga
akan mendapat sambutan semacam itu. Ia sangat terkejut. Ia jatuh sakit. Ia
terpaksa dirawat di rumah sakit jiwa sampai ajalnya. Namun zaman sekarang
hampir seluruh orang didunia menerima Teori Himpunan-nya.
Sumber; http://www.biografi-tokoh.com/2013/05/biografi-georg-cantor-penemu-teori.html
0 komentar:
Posting Komentar