Jakarta, 5 Agustus 2014-“Sebuah prestasi
internasional yang membanggakan bagi Indonesia di tahun ini setelah
sebelumnya hanya meraih silver” ujar Kepala Sub Direktorat
(Kasubdit) Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit. Belmawa Ditjen Dikti) Widyo
Winarso.
Ini merupakan kali pertama Indonesia
meraih medali emas (First Prize) di International Mathemathics
Competition (IMC) yang digelar 29 Juli hingga 4 Agustus 2014 di
Bulgaria. Widyo berharap nantinya bisa memperluas bidang kompetisi
perguruan tinggi di kancah internasional, tidak hanya bidang Matematika
saja. Namun event-event yang ada, belum memenuhi syarat
internasional. Masih sebatas regional. Ia menambahkan untuk para
pemenang kompetisi internasional, sesuai Peraturan Menteri (Permen) akan
mendapatkan beasiswa S1 untuk Perunggu, S2 untuk Silver dan S3 untuk
medali emas.
Para pemenang tiba di Bandara
Soekarno-Hatta pukul 20.00 WIB. Mereka disambut Dit. Belmawa Ditjen
Dikti. Ketujuh mahasiswa yang mewakili Indonesia di ajang internasional
tersebut berasal dari universitas yang berbeda. Mereka adalah Muhammad
Yasya (First Prize) mahasiswa jurusan teknik elektro Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Yoshua Yonathan Hamonangan (Second Prize) dari
jurusan Matematika Universitas Indonesia (UI), Pramudya A (Second Prize)
dari Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), Taufiq A (Third
Prize) dari Matematika UGM, Sofihara Alhazmi (Third Prize) dari
Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sedangkan
yang mendapatkan penghargaan Honorable Mention ada dua orang, yaitu Dian
Sitorumi dari Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Muhammad
Ardiyansyah dari Matematika UGM.
Pengalaman luar biasa diungkapkan peraih medali emas, Muhammad Yasya. Bentuk soal Kompetisi Matematika Internasional ini berupa essay. Peserta diminta memberikan problem solving. Bidang yang dikompetisikan adalah aljabar, analisis (real dan complex),
geometri, dan kombinatorial. Israel yang merupakan juara umum
dianggapnya sebagai saingan terberat. “Jangan pernah menyerah dalam
belajar dan harus kuat mental” ucap Yasya ketika ditanya mengenai kiat
suksesnya. Di tahun mendatang ia berharap agar junior-juniornya bisa
meraih medali lebih banyak lagi.
0 komentar:
Posting Komentar