LONDON – Tim Matematika Indonesia meraih sejumlah medali
dalam Kompetisi Ke-22 Matematika Internasional untuk Mahasiswa di Blageovgrad,
Bulgaria. Kompetisi berlangsung 27 Juli hingga 2 Agustus 2015.
Fungsi Pensosbud KBRI, Sofia Dina Martina, mengatakan
Indonesia meraih dua medali emas yang disumbangkan Muhamad al Kahfi dari
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pramudya Ananto dari Universitas Gadjah
Mada (UGM).
Selain itu, Tim Matematika Mahasiswa Indonesia juga
meraih satu medali perak yang disumbangan Made Benny Prasetya Wiranata (UGM)
dan tiga medali perunggu masing-masing diraih Galih Pradananta, Brilly Maxel
Salindeho dan Afif Humam dari ITB. Sementara Willy Sumarno (UGM) dan Yusuf
Hafidh (ITB) memperoleh Honorable Mention, kemudian sertifikat untuk Jona Marinus
Manulang (UI).
Dina Martina mengatakan, prestasi yang diperoleh Tim
Matematika Indonesia adalah yang terbaik dibandingkan tahun sebelumnya sejak
keikutsertaan pada Kompetisi Matematika Internasional 2004. Tim Matematika
Indonesia pernah dua kali memperoleh satu emas yaitu dalam kompetisi di
Bulgaria pada 2010 dan 2014.
Menyambut keberhasilan Tim Matematika Indonesia, Dubes
RI untuk Bulgaria dan Albania Bunyan Saptomo menjamu mereka dengan makan siang
di Wisma Duta sebelum kembali ke Tanah Air. Pada kesempatan itu, Dubes Bunyan
menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi yang diraih, serta mengucapkan
terima kasih kepada tim yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
“Prestasi ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dari
negara lainnya di bidang matematika,” ujarnya.
Tim yang terdiri dari sembilan mahasiswa dengan usia
19–22 tahun ini dipimpin Dosen Pembina dari Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Siti Fatimah serta dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen
Dikti Kemendikbud Fajar Pryautama.
Menurut Siti Fatimah, sembilan mahasiswa yang
tergabung dalam Tim Matematika Indonesia merupakan hasil seleksi dari sekira
1.300 mahasiswa berbagai perguruan tinggi seluruh Tanah Air, baik negeri maupun
swasta.
Peraih medali emas, Pramudya Ananto (22), yang tahun
lalu mendapat perak dalam ajang yang sama menyampaikan tahun ini materi soal
yang diujikan lebih sulit dari tahun lalu. “Peserta dari Rusia dan Israel
menjadi pesaing terberat,” tuturnya.
Sementara Muhamad al Kahfi, mahasiswa tahun pertama
ITB, yang juga meraih emas adalah peserta termuda dengan usia 19 tahun.
Penghargaan tertinggi yakni Grand Grand Prize pada kompetisi matematika
internasional ini diraih mahasiswa dari Moscow Institute of Physics and
Technology dan Saint Petersburg State University.
Di ajang internasional tersebut, Tim Matematika
Indonesia bersaing dengan 326 peserta dari sekira 75 universitas di dunia
seperti Yale University (AS), Utrecht dan Leiden University (Belanda), Moscow
Institute of Physics and Technology dan Saint Petersburg State University
(Rusia), dan University of Warwick (Inggris).
Kemudian mereka juga bersaing dengan mahasiswa dari
Sharif University of Technology dan Isfahan University of Technology (Iran)
Institute of Science and Technology (IST) Austria, serta Nanyang Technological
University (Singapore). Salah satu peserta yang mewakili Nanyang Technological
University adalah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di sana.
LONDON
– Tim Matematika Indonesia meraih sejumlah medali dalam Kompetisi Ke-22
Matematika Internasional untuk Mahasiswa di Blageovgrad, Bulgaria.
Kompetisi berlangsung 27 Juli hingga 2 Agustus 2015.
Fungsi Pensosbud KBRI, Sofia Dina
Martina, mengatakan Indonesia meraih dua medali emas yang disumbangkan
Muhamad al Kahfi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pramudya
Ananto dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, Tim Matematika Mahasiswa
Indonesia juga meraih satu medali perak yang disumbangan Made Benny
Prasetya Wiranata (UGM) dan tiga medali perunggu masing-masing diraih
Galih Pradananta, Brilly Maxel Salindeho dan Afif Humam dari ITB.
Sementara Willy Sumarno (UGM) dan Yusuf Hafidh (ITB) memperoleh
Honorable Mention, kemudian sertifikat untuk Jona Marinus Manulang (UI).
Dina Martina mengatakan, prestasi yang
diperoleh Tim Matematika Indonesia adalah yang terbaik dibandingkan
tahun sebelumnya sejak keikutsertaan pada Kompetisi Matematika
Internasional 2004. Tim Matematika Indonesia pernah dua kali memperoleh
satu emas yaitu dalam kompetisi di Bulgaria pada 2010 dan 2014.
Menyambut keberhasilan Tim Matematika
Indonesia, Dubes RI untuk Bulgaria dan Albania Bunyan Saptomo menjamu
mereka dengan makan siang di Wisma Duta sebelum kembali ke Tanah Air.
Pada kesempatan itu, Dubes Bunyan menyampaikan selamat dan apresiasi
atas prestasi yang diraih, serta mengucapkan terima kasih kepada tim
yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
“Prestasi ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dari negara lainnya di bidang matematika,” ujarnya.
Tim yang terdiri dari sembilan mahasiswa
dengan usia 19–22 tahun ini dipimpin Dosen Pembina dari Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Siti Fatimah serta dari Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Fajar Pryautama.
Menurut Siti Fatimah, sembilan mahasiswa
yang tergabung dalam Tim Matematika Indonesia merupakan hasil seleksi
dari sekira 1.300 mahasiswa berbagai perguruan tinggi seluruh Tanah Air,
baik negeri maupun swasta.
Peraih medali emas, Pramudya Ananto
(22), yang tahun lalu mendapat perak dalam ajang yang sama menyampaikan
tahun ini materi soal yang diujikan lebih sulit dari tahun lalu.
“Peserta dari Rusia dan Israel menjadi pesaing terberat,” tuturnya.
Sementara Muhamad al Kahfi, mahasiswa
tahun pertama ITB, yang juga meraih emas adalah peserta termuda dengan
usia 19 tahun. Penghargaan tertinggi yakni Grand Grand Prize pada
kompetisi matematika internasional ini diraih mahasiswa dari Moscow
Institute of Physics and Technology dan Saint Petersburg State
University.
Di ajang internasional tersebut, Tim
Matematika Indonesia bersaing dengan 326 peserta dari sekira 75
universitas di dunia seperti Yale University (AS), Utrecht dan Leiden
University (Belanda), Moscow Institute of Physics and Technology dan
Saint Petersburg State University (Rusia), dan University of Warwick
(Inggris).
Kemudian mereka juga bersaing dengan
mahasiswa dari Sharif University of Technology dan Isfahan University of
Technology (Iran) Institute of Science and Technology (IST) Austria,
serta Nanyang Technological University (Singapore). Salah satu peserta
yang mewakili Nanyang Technological University adalah mahasiswa
Indonesia yang sedang belajar di sana.
- See more at:
http://www.kopertis12.or.id/2015/08/04/indonesia-raih-medali-di-kompetisi-matematika-bulgaria.html#sthash.2878e2AK.dpuf
Maju terus generasi indonesia,,
BalasHapus